Tasfm.com – Pj Wali Kota Kediri menyerahkan hadiah kepada para pemenang dalam Lomba Masak Berbahan Baku Ikan Kota Kediri, Minggu (8/12) di SMKN 3 Kediri. Kompetisi ini diikuti oleh 46 kelurahan yang ada di Kota Kediri. Lomba ini bertujuan untuk menciptakan berbagai menu variatif berbahan dasar ikan yang nantinya dapat mendorong angka konsumsi ikan di Kota Kediri.
Zanariah mengungkapkan Indonesia sebagai negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi kekayaan sumber daya ikan yang beraneka ragam dan melimpah di hampir sebagian wilayah. Hal ini sesungguhnya merupakan anugerah terbesar bagi Bangsa Indonesia, yang dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta pendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi nasional. Namun tak sedikit hasil penelitian menyampaikan bahwa ditengah kekayaan sumber daya ikan yang dimiliki belum menjamin tingginya tingkat konsumsi ikan di masyarakat. “Padahal seperti yang kita dengar ikan mengandung banyak manfaat didalamnya dan penting untuk memenuhi kebutuhan gizi. Terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan agar tidak terkena stunting,” ungkapnya.
Pj Wali Kota Kediri menjelaskan di Kota Kediri pada tahun 2023 angka konsumsi ikan masih relatif rendah sebesar 38,97 kilogram/kapita/tahun. Namun dari tahun ke tahun sudah mengalami peningkatan, yakni tahun 2021 sebsar 32,60 kilogram/kapita/tahun meningkat di tahun 2022 menjadi 34,80 kiligram/kapita/tahun. Rendahnya tingkat konsumsi ikan ini bisa jadi dipengaruhi oleh faktor kebiasaan masyarakat yang memang tidak hidup di pesisir. Sehingga terasa asing dengan konsumsi ikan. Namun melihat mudahnya akses mendapat ikan segar seperti di pasar, maka sudah saatnya mendorong tingkat konsumsi ikan di masyarakat. Salah satunya dengan mengenalkan dan menghadirkan menu ikan yang variatif di meja makan. “Dengan beragamnya jenis ikan saya yakin sebenarnya kita mampu untuk membuat berbagai menu olahan ikan. Bahkan tidak melulu harus ikan impor seperti salmon. Di Indonesia banyak sekali ikan yang harganya murah namun kandungan gizinya tinggi,” jelasnya.
Zanariah menambahkan sebagai bentuk stimulus meningkatnya konsumsi ikan melalui varian menu, maka Pemkot Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bersama Forikan mengadakan Lomba Masak Berbahan Baku Ikan. Hal ini juga mendorong kepedulian masyarakat tentang penting dan serunya mengonsumsi ikan. “Saya diberitahu kalau salah satu menu yang diduplikasi ini telah memenangkan lomba di tingkat Provinsi Jawa Timur yakni pepes lele krawu ampok oseng daun bayam. Dari namanya saja sudah terbayang enaknya pasti nanti yang disajikan lebih enak lagi. Saya harap menu-menu kreasi bisa dijadikan menu PMT juga,” imbuhnya.
Dalam lomba ini, masakan dari para peserta dinilai oleh tiga dewan juri. Yakni, Pokja 3 TP PKK Kota Kediri Chef Agus Syafruddin, Chef Profesional dari City Hub Chef Agus Pinarko, dan Lembaga Pelatihan Kerja Elvita Fajar Mulia Suntari. Juara I berhasil diraih oleh Kelurahan Pakunden, juara II Kelurahan Burengan, dan juara III Kelurahan Dermo. Sementara juara harapan I Kelurahan Rejomulyo, juara harapan II Kelurahan Mojororo, dan juara favorit Kelurahan Ngletih.