
Tasfm.com – Puluhan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Rakyat Muda Bersatu (LSM Ratu) lakukan aksi soroti semakin maraknya peredaran rokok ilegal di Kediri. Aksi ditandai dengan membakar ban bekas. Bertempat di Kantor Bea Cukai Kediri (KBCK). Kamis (20/2) siang.
Saifuk Iskak, Ketua LSM Ratu mengatakan, ternyata pihak Bea Cukai Kediri sudah ada penetapan 4 tersangka di 2023-2024, lokus nya di Jombang dan Nganjuk.
“Data itu, tadi ditunjukan dan diberikan kepada kami, tapi itu terkait undang undang cukai,” ungkapnya.
Untuk itu, kami akan tetap kritis dan membangun, supaya penindakan terkait rokok ilegal harus ada penegasan.
“Kami akan coba koordinasi ke kepolisian apakah bisa diterapkan undang undang kesehatan dan perlindungan konsumen,” jelasnya.
“Ini agar mempertegas pemberantasan rokok ilegal yang merugikan negara dan masyarakat karena standar untuk kesehatan sangat tidak baik,” sambungnya.
Disi lain, Heri Susanto, Kasi Penyidikan barang bukti KBC Kediri, didampingi oleh Hartoyo mulyono menerangkan, bahwa Bea Cukai Kediri di tahun 2023- 2024.
“Menindak rokok ilegal sebanyak 30 juta batang dengan equivalent 41 milyar yang ada di wilayah kami, meliputi Kabupaten Nganjuk, Jombang, Kota Kediri dan Kabupaten Kediri,” Ungkap Heri.
Sedangkan, lokus, lanjut pria yang lebih dikenal dengan sebutan Hersus, kebanyakan menindak di wilayah Jombang dan Nganjuk karena itu perlintasan melalui jalur tol. Perlintasan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Sumatra.
“Selama ini, memang penyelundupan rokok ilegal lewat angkutan umum untuk menitipkan barang. Kita teknis nya menghentikan angkutan umum di rest area. Setelah itu kita lakukan penindakan jika ditemukan barang,” jelasnya.
Lebih lajut, Hersus mengungkapkan, modus nya sekarang sudah pintar dengan menitipkan ke angkutan umum atau menyewa, artinya tidak memakai mobil pribadi.
Dengan adanya kejadian tadi, Kami berterimakasih kepada LSM Ratu terkait peredaran ilegal,”Semoga jadi sinergi yang lebih baik khususnya di wilayah Bea Cukai Kediri. Kita tahu cukai rokok salah satu sumbangan terbesar untuk APBN,” tandas Hersus. (*)
Reporter : Achmad Fitriyadi