
Alun-Alun Kediri
Tasfm.com – Aliansi Kediri Bersatu (AKB) adakan diskusi terbuka untuk menyikapi setelah pengadilan dalam sidang arbitrase memenangkan pihak PT Surya Grha Utama KSO sebagai pelaksana pembangunan alun-alun Kota Kediri.Kamis (18/7).bertempat di alun-alun kota Kediri.Jl.Panglima Sudirman.
Kota Kediri kalah mutlak, sehingga patut diduga ada tim di dalam pemkot sendiri yang sengaja mengalah atau tidak menghadirkan alat bukti yang diperlukan secukupnya untuk menghadapi proses peradilan administratif.
“Ini yang saya sebut
sebagai bagian dari konspirasi untuk itu ketika pemerintah kotanya lumpuh, mohon maaf anggota dewan yang mandul,kami sebagai kontrol sosial akan turun ke jalan agar mempertahankan dana APBD Kota Kediri,untuk menolak pembayaran ke pihak kontraktor,”kata Supriyo dalam orasinya
Supriyo mewakili AKB juga menginginkan komitmen dari anggota dewan, kebetulan mereka yang datang ini juga terpilih kembali,”Kami ingin untuk memperjuangkan di dalam PAK 2 bulan kedepan ,supaya menganggarkan untuk teman-teman PKL alun-alun , entah itu sifatnya hibah atau apapun demi menaungi mereka supaya tidak terkesan liar seperti ini,”ungkapnya
Dilanjutkan oleh Priyo , alun-alun sentra jantung Kota Kediri ,dibangunnya tenda-tenda terkesan menambah pemandangan kumuh,maka segera bertindak,entah dibuatkan gazebo atau apa itu terserah.Konsep dari Pemkot Kediri dengan teman-teman anggota DPRD
“Agar bisa kembali menempatkan alun-alun ini tidak mematikan mereka secara ekonomi, mendekatkan mereka dengan konsumen yang ada selama ini buat mereka,”terangnya
Jadi kita akan berjuang mungkin kita akan gandeng teman-teman PKL untuk melakukan aksi-aksi terus-terusan supaya DPRD untuk segera melakukan penganggaran pada PAK dan dibuatkan semacam selasar atau pusat-pusat yang terkoordinat dengan baik
“Untuk mengakomodir tempat untuk para PKL selama proses alun-alun ini sampai terang benderang dan selesai,”Priyo menjelaskan
Ashari perwakilan dari Anggota DPRD Kota Kediri menjelaskan,”Sejak awal pada saat kami melakukan kunjungan lapangan (sidak), kepada lokasi alun-alun ini sudah kami sarankan untuk segera menghentikan proses pembangunan,”ungkapnya
Selain masalah pembangunan yang dianggap bermasalah kita juga akan memikirkan dampak sosial ekonominya, tapi kondisi sekarang bangunan yang seperti ini menurut kami janganlah dilanjutkan.
“Sehingga kita sarankan kalau memang kondisi bangunannya seperti itu jangan dilanjutkan,robohkan saja,lanjutkan pembangunan yang memiliki nilai sejarah nilai budaya sesuai dengan masyarakat Kota Kediri,”terangnya
“Kecuali namanya revitalisasi, dengan sendirinya pada saat nanti bisa kembalikan kepada fungsi sebagai alun-alun,jadi menata mereka itu jauh lebih mudah (pkl-red),”tambahnya
Sekedar diketahui Ashari mengungkapkan kronologi pembangunan alun-alun Kota Kediri.Pisahkan antara politik dengan pembangunan alun-alun,karena proses pembangunan alun-alun ini sudah dimulai sejak 2016
“Seperti yang tadi saya sampaikan sebelum itu kita tahu sendiri sampai kemarin di 2023 awal Juni ,berproses ini juga belum ada pandangan siapa yang mau maju dari kepala daerah,”urainya
Alun-alun ini berkaitan bukan dengan politik,tapi terhadap penggunaan APBD,”Untuk itu masyarakat jangan tarik di situ, tidak ada yang akan terpenjara politiknya terkait dengan persoalan yang lalu.”Tandas Ashari
Diskusi antar elemen dan pemerintah diikuti oleh,aliansi Kediri Bersatu sebagai pemrakarsa acara,Ashari anggota DPRD,Bambang Giantoro anggota DPRD,Pujiono anggota DPRD,dan element masyarakat lainnya.(*)
Reporter : Achmad Fitriyadi