
Tasfm.com – Makan Bergizi Gratis (MBG) program dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada kelompok yang membutuhkan, dengan fokus pada anak-anak sekolah. Program ini digulirkan mulai Januari 2025.
Pun begitu, program MBG sampai hari ini belum berjalan khususnya di Kota Kediri, perkembangan informasinya seperti apa ? Jurnalis tasfm.com, Achmad Fitriyadi berhasil mewancarai Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan.
Dinas Pendidikan Kota Kediri sangat mendukung adanya program MBG, terkait dengan pelaksanaan makan bergizi gratis ini utamanya untuk segera dilaksanakan di Kota Kediri namun demikian sampai hari ini dinas pendidikan masih menunggu dari pihak yang memang nanti akan melaksanakan kegiatan program MBG di Kota Kediri.
Maraknya penipuan, berkedok kerjasama dapur penyedia, membentuk kelompok masyarakat, dan yang terbaru adanya petugas yang mengaku dari pelaksana program MBG yang mendatangi dari sekolah ke sekolahan.
Untuk itu, Anang menghimbau, kepada para kepala sekolah untuk mengecek terkait surat tugas, dari lembaga mana.
“Untuk memastikan bahwa petugas tersebut benar-benar petugas yang mempunyai kompetensi,”tegasnya.
Meskipun belum terjadi tindakan penipuan, Anang juga menyampaikan, agar tidak gampang percaya, apalagi dari orang-orang yang datang dengan mengatasnamakan lembaganya atau dirinya yang paling benar, apalagi sampai minta imbalan.
Untuk diketahui, di kota Kediri sudah ada yang mengaku dari petugas program MBG, Anang pun membaneatkan informasi tersebut
“Kota Kediri memang ada satu, dua sekolahan yang kemarin dimintai data jumlah siswa dan lain-lain, namun demikian, pihak kepala sekolah langsung berkomunikasi kepada nya,
Setelah itu, menanyakan surat tugasnya mana, atau ini dari mana lembaga mana ? untuk memastikan bahwa petugas tersebut memang benar-benar petugas yang mempunyai kompetensi di situ.
“Tetapi, rata-rata mereka belum membawa dokumen-dokumen tersebut,”ungkap Anang.
Program MBG adalah program dari presiden Prabowo, artinya seluruh pembiayaannya sudah ditanggung oleh pemerintah pusat, sehingga tidak memerlukan biaya sama sekali.
“Nah kalau ada yang mengatasnamakan dari lembaga manapun dari kelompok manapun kalau di situ nanti ada embel-embelnya sehingga minta kesekolahan tentunya itu bisa dipastikan mereka apa ya bukan bukan tugas yang resmi dan itu penipuan,” tandas Kadindik.
Kasus Penipuan MBG di Kediri
Masalah penipuan MBG bukanlah isu baru. Salah satu kasus terjadi di Kediri, Jawa Timur, yang memakan puluhan korban dari kalangan pelaku usaha katering. Salah seorang korban, Diah, menceritakan pengalamannya.
Diah mengaku awalnya ditawari oleh temannya terkait dengan program makan bergizi gratis tersebut untuk 1.000 kotak. Saat itu, masih belum ada urusan terkait dengan pembayaran.
“Sampai beberapa minggu kemudian ada bayar itu Rp1 juta, katanya untuk perjanjian begitu. Jaminan bahwa kami masuk ke kelompoknya,” katanya di Kediri, Minggu (29/12/2024).
Ia mengambil untuk 2.000 kotak, sehingga menyerahkan uang Rp2 juta yang diterima oleh oknum berinisial M. Dia tidak tahu bahwa M, diduga melakukan penipuan.
Diah mengaku cukup resah, sebab bukan hanya dirinya yang diduga menjadi korban, tapi ada banyak lainnya. Bahkan, informasinya uang yang terkumpul lebih dari Rp70 juta dari aksi yang dilakukan M. (*)
Reporter : Achmad Fitriyadi