TAS FM
News

Transaksi Sah Jawaban Pihak BRI Kediri,Terkait Nasabah BRI Yang Tercuri Rekeningnya

Transaksi Sah Jawaban Pihak BRI Kediri,Terkait Nasabah BRI Yang Tercuri Rekeningnya
Transaksi Sah Jawaban Pihak BRI Kediri

Tasfm.com – Nasabah atas nama M Yunanto yang berdomisili di Jl.Inspeksi Brantas No 35,datang ke BRI Cabang Kediri menanyakan perihal transaksi,Senin ( 15/1/2024 ),informasinya ada dua transaksi dilakukan yang dilayani oleh petugas BRI,kemudian membuat tiket pengaduan,setelah tiket dibuat, pihak BRI Cabang Kediri melakukan pemblokiran rekening atas nama M Yunanto dan lakukan investigasi,hasilnya transaksi sah.

Adri Wiryawan Hasan Branch Manager Bank Rakyat Indonesia BRI Kediri menguraikan kronologi,bertempat di kantor BRI Cabang Kediri Jl.K.J.P Slamet No 37 Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri,kepada jurnalis Tasfm.com pada hari Senin,( 29/1),menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi atas pengaduan korban, yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.

Kejadian tersebut akibat yang bersangkutan telah membocorkan data transaksi perbankan Kode One Time Password ( Kode OTP ),yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses.Transaksi tersebut yang pertama digunakan untuk pembelian online di tokopedia dan yang terakhir untuk transaksi Telkomsel.

“Jadi hasil investigasi, Transaksi sah atau direct debet.yang artinya transaksi bisa dilakukan apabila ada nomer seluler,nomer kartu,nomor rekening,untuk membuat On Time Password ( OTP ).”urainya

Selanjutnya Adri WH menjelaskan dia menjabat baru dibulan oktober 2023,disinggung dari pihak nasabah yang akan menempuh jalur hukum melaporkan ke pihak terkait,dan akan mengerahkan masa untuk meminta keadilan ke pihak BRI Cabang Kediri,sebenarnya tidak ingin berlangsung terus menerus dan mengurangi resiko para nasabah BRI,dengan harapan segera tertangkap pelaku kejahatan social engeneering tersebut.Sebab kelemahan atau kebocoran itu bukan dari sistem BRI,jadi dari kami hanya bisa mengusahakan melalui investigasi.

“Meskipun begitu saya secara pribadi sangat mendukung,dan merasa simpatik serta empati,sebab yang menentukan ada pihak terkait yang lain biar permasalahan akan menjadi terang.”Jelasnya

Harapan Adri, semoga para nasabah BRI lebih berhati-hati dengan Social Engineering.Dimana jumlah nasabah keseluruhan di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri sejumlah 966.707 pada akhir Desember 2023.

Sebenarnya kalau edukasi itu sudah massive. Kasus ini sudah ada sejak 2 tahun lalu. Edukasi itu baik melalui medsos BRI sendiri, termasuk SMS notifikasi. Dalam setiap pembukaan rekening, internet banking dan pelayanan di customer service itu selalu disampaikan supaya hati – hati dalam menjaga kerahasiaan user, password, kode OTP dan penipuan yang menggunakan APK ini. Tidak hanya perbankan, tapi dari kepolisian juga rutin melakukan.Pungkasnya.

Untuk diketahui sebelumnya,Penipuan elektronik berbentuk undangan berupa berkas paket aplikasi android yang familiar disebut Aplikasi Package ( APK ),format berbentuk PDF menuai korban dan menimpa salah satu nasabah Bank Rakyat Indonesia ( BRI ) Cabang Kota Kediri.Kejadian ini terjadi pada hari Senin,( 15/1/2023 ).

Muhammad Yunanto korban penipuan tersebut,adalah tokoh masyarakat Kota Kediri yang cukup disegani,pada hari Jumat ( 26/1/2024 ) kepada jurnalis Tasfm.com mengungkapkan kronologi kejadian, awal dia menerima chat pribadi whastapp berupa undangan,karena merasa penasaran dan gagap tehnologi ( GAPTEK ) tentang ilmu tehnologi ( IT ).Penasaran dengan si pengirim karena tidak tercantum namanya lalu dibukalah chat tersebut.Siapa tahu itu dari teman teman saya.

Selanjutnya dibukalah chat tersebut lalu muncul kata kata,”Silahkan kirim sumbangan untuk acara pengantin.”bebernya

Setelah itu dia biarkan sampai esok hari,tetapi sekitar pukul 13.00 Wib melalui short massage service ( SMS ),dari salah satu Bank BRI yang ada di Kota Kediri memberitahukan,

“Nomor rekening ini telah berhasil mengirim ke rekening ini.”terangnya

Artinya nomor rekening saya telah berhasil mengirim ke rekening lainnya,tapi ketimpangan itu nampak ketika saya bandingkan dengan contoh transferan kerekening yang biasa saya bertransaksi,perbedaan itu nampak pada kode kirim.

“Yang pertama tidak nampaknya nomor rekening terkirim tapi hanya kode angka,selanjutnya kode itu biasanya pakai angka tapi ini memakai kode huruf.”jelas Yunanto sambil menunjukan contoh sekaligus sebagai alat bukti transaksi.

Yunanto menambahkan bahwa uang saya itu dicuri,sambil menunjukkan sebuah bukti lagi lewat selulernya,uang yang pertama itu sebesar Rp 951.000,- (sembilan ratus lima puluh satu ribu rupiah),selang 3 menit kemudian ada transaksi lagi uang sebesar Rp 1.001.050,- ( satu juta seratus lima puluh ribu rupiah ).

“601601 adalah Kode yang biasa muncul,kalau saya yang pakai untuk transaksi,tetapi kalau orang lain yang pakai atau pencuri kodenya DRDBDTBTUKT.”jelasnya

Dengan kejadian tersebut,saya langsung menuju ketempat kantor BRI Cabang Kediri,yang bertempat di Jl K.J.P Slamet No 37 A Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri untuk melaporkan kejadian yang merugikannya.ditemui oleh petugas BRI setempat dan langsung bertindak pemblokiran rekening atas nama saya.Dengan adanya kejadian tersebut atas dasar pelaporan yang ada.

“Pihak BRI berjanji akan memberikan jawaban klarifikasi setelah 10 – 12 hari mendatang,sebab masih proses pengajuan ke BRI Pusat.”terangnya

Faktanya sampai hari yang ditunggu semenjak disepakati,belum ada pemberitahuan dari pihak BRI.Dengan perlakuan tersebut Yunanto berniat akan menuntut pertanggungan jawaban meminta haknya sebagai nasabah BRI.

“Saya gak mau tahu mekanime proses birokrasi BRI,meskipun uang saya tidak akan kembali,tetapi tuntutan saya lebih ke siapa pelaku pencurian lewat IT ini.”tegasnya

Yunanto yang bertempat tinggal di Jl.Inspeksi Brantas No 35 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri berdalih akan mewakili masyarakat setempat,agar tidak bertambah korban selanjutnya.

“Langkah hukum yang akan dia tempuh adalah,rencananya melaporkan ke OJK,Kementerian Keuangan,dan akan menyurati secara resmi pihak terkait.”Pungkasnya

Terpisah pihak BRI waktu didatangi pihak awak media untuk dimintai konfirmasi menyatakan,tidak berani memberikan keterangan secara resmi,meskipun sempat memberikan keterangan secara implisit dan menerima para awak media penuh dengan kepedulian.

“Mohon maaf,kami tidak bisa serta merta memberikan keterangan secara resmi,di BRI ada tahapannya untuk itu mas.”jelasnya

Meskipun begitu pihak BRI akan meng komunikasikan secepat mungkin,agar masalah tersebut tidak berlarut larut.

“Insya Alloh saya akan buat pertemuan lagi sama rekan-rekan wartawan hari Senin depan.”tegasnya.*

Reporter : Achmad Fitriyadi

Artikel Terkait

Satlantas Polres Kediri Antisipasi Kemacetan di Simpang 3 Pos Mengkreng

15 Anggota PPK Hari Ini Dilantik Untuk Pilkada 2024

Mas Dhito Apresiasi Program ‘Di Kediri’ Terobosan Kantor Imigrasi