Tasfm.com – Lembaga Swadaya Masyarakat Saroja adakan aksi simpatik, puluhan anggotanya mendatangi kantor BPJS Kesehatan untuk menguak regulasi yang dijalankan Pemerintah Daerah Kota Kediri terhadap BPJS Kesehatan.
Dalam pantauan Achmad Fitriyadi jurnalis tasfm.com, terjadi perdebatan yang sangat alot tentang regulasi aturan BPJS kesehatan baik aturan nasional ataupun aturan daerah.
Supriyo kordinator aksi menyatakan, bahwa Kami temukan ternyata warga Kediri banyak yang masih nunggak, dengan nilai sampai milyaran rupiah, sehingga relevansinya dengan Pemkot Kediri.
“Suka tidak suka adakan Recofusing Prodamas ke BPJS Kesehatan dibeberapa tahun terakhir ini,” kata Priyo panggilan akrabnya, di kantor BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Jl. Hasanuddin No. 57 , Dandangan Kecamatan Kota Kediri, Rabu (30/10) pagi.
Priyo menduga, Dimungkin juga dari Dinkes dan Dinsos membayarkan ke BPJS, saya menduga ini ada double rancangan anggaran biaya (rab).
“Dugaan saya, ada oknum Pemkot dan BPJS terhadap pengelolaan, dilihat dari sumber pendanaan terhadap BPJS ini, rasanya mustahil ada persoalan hutang ataupun nunggak,” tegasnya
Dengan temuan tersebut, “Untuk itu saya akan berencana melaporkan supaya di investigasi,” Priyo menandaskan
Disisi lain, Tutus Novita Dewi Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri mengatakan, mereka menyampaikan aspirasi mereka, ya terkait dengan beberapa macam layanan yang ada di JKN, kita menerima semua masukan dari teman-teman LSM.
Tapi pada dasarnya kita juga harus sama-sama memahami regulasi yang ada, “BPJS Kesehatan ini kan ada ketentuan yang harus kita ikuti misalkan kalau dia harus ke rumah sakit dia harus mengikuti mekanisme ke kasus pertama kemudian dia tidak jadi tangani baru bisa dirujuk ke rumah sakit kecuali kalau kondisi emergency,” terang Kepala BPJS Cabang Kediri ini.
Terkait tunggakan BPJS Mandiri , Tutus membenarkan,” Memang benar ada sekitar 20% samapi 30% penduduk dikota kediri itu menunggak,”bebernya
Akan tetapi kita terus melakukan tagihan kepada Peserta Mandiri, bukan yang lainnya lho ya, kita bicara yang mandiri, ya perusahaan pun ada yang menunggak.
“Pun begitu, kita tetap lakukan penagihan dengan setiap saat setiap bulan kita melalui wa melalui SMS dan kader JKN,”ungkap Tutus
Terkait tentang prodamas Recofusing ke BPJS, atau membatalkan kegiatan- kegiatan yang dianggap tidak relefan atau dapat ditunda pada periode berikutnya.
Tutus menjawab dengan lugas ,”Mohon maaf saya tidak memaham terkait program prodamas Mas,” kilahnya. (*)
Reporter : Achmad Fitriyadi