Tasfm.com – Dinilai sukses menumbuhkan ekonomi kreatif, Kota Kediri dipilih oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari 2 kota untuk menjadi fokus riset “Kreativitas Daerah dalam Pengembangan Sektor Ekonomi Kreatif. Sebagai salah satu rangkaian dari riset tersebut, hari ini Brida Provinsi Jatim bersama Pemkot Kediri melakukan forum groub discussion (FGD) di ruang rapat Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Kediri, Selasa (15/8).
Peneliti Hukum dan Konstitusi Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. Himawan Estu Bagijo, S.H, M.H yang memimpin rombongan mengungkapkan bahwa Kota Kediri dipilih menjadi salah satu dari 2 kota yang menjadi fokus riset, selain Kota Madiun dikarenakan Kota Kediri merupakan kota yang bagus dalam pertumbuhan ekonomi, perkembangan Smartcity, angkatan kerja muda dan kota yang memiliki perkembangan pesat di segi perdagangan. “Kota Kediri dan Madiun ini memiliki basis pertumbuhan ekonomi kreatif yang bagus,”jelasnya.
Dalam riset yang mulai dilakukan sejak bulan Maret 2024 tersebut, Himawan menjelaskan pihaknya telah beberapa kali melakukan pengkajian, termasuk salah satunya dengan FGD yang dilakukan pada hari ini. Lebih lanjut Himawan menjelaskan bahwa FGD tersebut bertujuan untuk memperluas proses riset dan pengumpulan data .”Kami sudah melakukan pengumpulan data terkait ekonomi kreatif di Kota Kediri beberapa kali untuk peningkatan kompetensi milenial di Kota Kediri dan juga dalam rangka memperluas lapangan kerja,”ungkapnya.
Melalui FGD hari ini, Himawan melibatkan 2 unsur dari Kota Kediri. Pertama stakeholder goverment dari OPD Pemkot Kediri yang mendukung program kreatifitas dan pertumbuhan ekonomi kreatif sektor milenial, yaitu Dinkop UMTK, Disperdagin, Disbudparpora, Dinas Kominfo, Bagian Administrasi Perekonomian serta stakeholder non-government dari Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kota Kediri. “Stakeholder-stakeholder ini kami harapkan menjadi bagian dari gambaran kami dalam melakukan riset secara holistic,”ungkapnya.
Lebih lanjut Himawan mengungkapkan bahwa dengan hasil riset ini, pihaknya ingin menunjukkan bahwa Kota Kediri dan Kota Madiun mempunyai perkembangan ekonomi kreatif yang bagus dan patut di tiru. “Apa yang sudah dilakukan baik oleh kedua kota tidaklah cukup, harus di publish dan dirilis agar semua orang bisa membaca dan bisa direplikasi di daerah yang memiliki karakter perkotaan,”jelasnya.
Tak hanya itu, Himawan juga mengungkapkan bahwa dengan riset ini, pihaknya juga bisa memberikan catatan untuk meningkatkan dan memberikan masukan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif pada kedua kota tersebut. “Tak hanya meliris dan mempublish, dengan riset ini kami juga dapat memberikan feedback untuk memperbaiki policy kedua Pemkot kedepannya,”ungkapnya.
Hal senada juga diharapkan oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja, Bambang Priambodo. Bambang berharap setelah selesainya riset ini, Brida Provinsin Jatim bisa memberikan rekomendasi atas kegiatan dan capaian dari Pemkot Kediri agar kedepannya program dan kegiatan yang dicetuskan bisa meningkatkan ekonomi kreatif di Kota Kediri. “Pastinya dengan dipilihnya Kota Kediri sebagai fokus riset ini sangat kita syukuri. Dengan riset ini, kita bisa mendapatkan rekomendasi mana saja program yang perlu dan bisa kita kembangkan lagi kedepannya serta mana yang harus kita prioritaskan,”ungkapnya usai membuka FGD.
Bambang sembari menyambut hangat kedatangan tim Brida Provinsi Jawa Timur juga mengatakan bahwa ada 17 sektor yang menjadi pengampu dan penopang dari ekonomi kreatif.
Dalam menumbuhkan ekonomi kreatif di Kota Kediri, Bambang mengatakan pihaknya menggandeng OPD-OPD dan beberapa lembaga lain. Dengan upaya tersebut, Pemkot Kediri berhasil mengembangkan pelaku UMKM hingga mencapai hampir 22 ribu pelaku UMKM dengan 10 ribu UMKM yang telah terdaftar NIB dan berkurangnya tingkat pengangguran terbuka setiap tahunnya, dimana angka pengganguran terbuka Kota Kediri di tahun 2021 mencapai 6,37%, di tahun 2022 turun hingga 4,38% dan terus turun di tahun 2023 hingga 4,06% serta ditargetkan turun hingga 3,75% di tahun ini. “Capaian ini sebagai salah satu tolak ukur dipilihnya Kota Kediri oleh Provinsi dalam riset ini,”pungkasnya.
Terakhir Bambang berharap dengan hasil riset tersebut Kota Kediri bisa menjadi percontohan bagi daerah lain dalam hal pertumbuhan ekonomi kreatif.