
Tasfm.com – Kediri tidak hanya terkenal dengan Kota Tahu, Rokok Gudang Garam, dan Simpang Lima Gumulnya, Kediri juga mempunyai surga kuliner lezat dan murah meriah menjadikan Kediri sebagai wisata kuliner yang direkomendasikan.
Diceritakan, di Desa Sidomulyo Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, ada kuliner sate kambing yang terkenal murahnya, dibanding dengan sate pada umumnya. Sate di Warung Makan Pojok, Bu Siti Romelah, seporsi sate kambing harganya hanya Rp 12 Ribu saja.
Anda tidak perlu khawatir rasanya, karena kelezatan sate disini terjamin.
“Bahannya kami buat dari daging kambing pilihan, jadi tidak semua daging kami buat sate,” jelas Siti pada Selasa (2/12) siang.
Romelah mengatakan, bumbu yang dipakai pun tidak sembarangan, ia memakai resep rahasia dari keluarga yang dipakai sejak dahulu.
“Bumbunya khusus turun temurun dari orang tua dulu,” katanya.
Tak ayal, warung pojok milik Siti Romelah tak pernah sepi pembeli, dalam sehari ia menghabiskan satu ekor kambing, hanya dalam hitungan jam saja. Bahkan tak jarang pembeli yang hendak membeli harus mengantre sebelum warung dibuka.
Memang begitu kondisinya sampai sekarang, orang yang mau makan sate disini harus ngantri saking ramainya.
“Warung kami biasanya dibuka pada pukul 11.00 WIB, dan tutup pada pukul 16.00 WIB, karena sudah habis,” ucapnya
Romelah juga menekankan, menu favorit lain yang tak kalah enaknya yakni krengsengan daging kambing. Menu tersebut banyak juga diburu para penggemar kuliner dari berbagai daerah.
“Kalau yang dari luar kota biasanya menanyakan krengsengan disini,” terang Siti Romelah
Untuk harga krengsengan, dirinya mematok sama dengan harga sate kambing, yakni Rp 10 Ribu saja per porsi. Harga tersebut termasuk yang termurah mengingat harga daging kambing saat ini di pasaran yang cukup mahal per kg.
Selain dua makanan tersebut di Warung Romelah juga menyediakan sate ayam, dendeng ragi, dan sayur ayam, kesemuanya dipatok dengan haraga Rp 10 ribu, namun untuk sate ayam dihargainya Rp 10 ribu saja.
“Harga segitu hanya untuk lauknya, nasinya beli sendiri harganya Rp 3 ribu per porsi,” tegas Siti.
Siti juga mengaku, pelanggan yang datang ke warungnya dari berbagai kalangan dan tidak hanya datang dari Kediri saja, melainkan dari kota-kota lain di luar kediri, seperti Gresik, Tulungagung, Surabaya, Pasuruan, dan beberapa kota lain di Jawa Timur.
“Mereka ada yang hanya datang sekali dan ada yang sampai sekarang masih sering kesini,” tandasnya.
Terpisah, Arif (60th) salah satu pelanggan sudah 20 tahun, sejak harga Rp 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) dan warungnya masih berupa rumah bambu (Gedeg), sampai sekarang tetap menjadi pelanggan setia. (*)
Reporter : Achmad Fitriyadi