
Tasfm.com – Menyikapi terjadinya musibah kebakaran yang akhir-akhir ini kerap terjadi, Pemerintah Kota Kediri melalui Satpol PP bersama Dinas PUPR dan PDAM Tirta Dhaha melakukan sidak ke sejumlah hydrant yang tersebar di Kota Kediri, Kamis (23/10). Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan kesiapan pasokan air dalam penanganan kebakaran.
“Melalui sidak ini kita juga ingin memastikan koordinasi antar instansi terkait berjalan dengan baik, sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran, petugas dapat lebih sigap dan mengetahui sumber suplai air yang dapat dimanfaatkan,” terang Kepala Satpol PP Kota Kediri Paulus Luhur Budi saat memimpin sidak.
Ia menyebut ada 20 hydrant yang terpasang di wilayah Kota Kediri. Untuk hari ini, sidak dilakukan dengan mengambil sampling di beberapa titik seperti di Jalan Medang Kamulan, Jalan Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol, Perumnas Ngronggo, Jalan MT Haryono Baruna, Jalan Dhoho dan Perumahan Mojoroto Indah.
“Dari hasil sampling yang dilakukan, semua hydrant berfungsi dengan baik artinya tekanan air yang keluar sudah cukup bagus. Namun memang untuk di wilayah kota ini karena penduduknya padat dan sumber air utama dibagi untuk kebutuhan masyarakat maka alirannya memang sedikit lebih kecil,” jelasnya.
Paulus mengatakan sesuai kebijakan pimpinan, suplai air ke hydrant untuk kebutuhan pemadaman kebakaran selama ini dibantu oleh PDAM. Disamping tugas utamanya melayani masyarakat untuk air bersih. “Kita juga akan mengusulkan ke pimpinan yakni Walikota Kediri agar agar ada teknologi baru agar bisa menjadi alternatif selain hydrant kita dengan memanfaatkan air Sungai Brantas untuk membantu mensupply kebutuhan air apabila terjadi kebakaran. Untuk teknisnya akan kita pikirkan dengan dinas terkait,” ujarnya.

Ditambahkan Paulus, Dinas PUPR juga tengah meninjau penataan ruang yang berkaitan dengan hydrant berbasis air bawah tanah. Sementara Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) akan mendorong agar setiap pengembang perumahan baru di Kota Kediri wajib menyediakan fasilitas hydrant. “Jadi hydrant juga terpasang di fasilitas umum sehingga jika terjadi kebakaran bisa segera diatasi. Harapannya, seluruh OPD terkait dapat sejalan dalam mempercepat penanganan risiko kebakaran agar dapat meminimalisir dampak dan kerugian yang ditimbulkan,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya sekaligus mengimbau masyarakat agar turut menjaga keberadaan hydrant di lingkungan masing-masing. “Saya harap kita bisa sama-sama saling menjaga karena dibutuhkan untuk kepentingan dan keselamatan masyarakat,” pesannya.

