Presenter
Mohammad Hanif adalah ikon penting terkait dengan seni pecut Kediri. Ia adalah tokoh terkemuka di balik pengakuan Pecut Samandiman oleh Kemenkumham untuk Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
Package
Mohammad Hanif lahir dari Kampung Pecut yang ada di Kelurahan Kemasan, Kota Kediri, pada 57 tahun silam. Dari dulu, tempat tinggalnya sudah terkenal sebagai kampung seni,bagi pelaku seni jaranan.
Hanif sebenarnya, tidak mewarisi bakat seni leluhurnya. Tetapi kepulangannya dari Bali, pada tahun 1998 silam,telah mengubah arah kehidupannya. Mbah Sumani seorang Gambuh Jaranan, yang juga kakek istrinya yanv bernama Rully menyuruhnya,untuk memegang Ketua Paguyuban Jaranan.
Bukan perkara gampang menjadi seorang seniman jaranan. Apalagi dalam waktu instan. Terlebih, sejak masa mudanya, Hanif memang belum pernah belajar seni. Namun, amanah Mbah Sumani dan kekuatan bathin,seolah membuka cakrawala baru baginya.
Selama 8 tahun belajar, Hanif mendapat bekal ilmu tentang Seni Jaranan Kediri. Puncaknya, pada 7 April 2006, dia mendirikan sebuah paguyuban kesenian jaranan Kota Kediri yang diberi nama Wahyu Krida Budaya.
Lama malang melintang di dunia seni jaranan, Hanif merasa masih ada yang kurang. Dia pun menggelar berbagai acara kirab budaya jaranan dan bertemu dengan para tokoh jaranan khususnya pemecutnya.
Dari situ, Hanif memiliki gagasan untuk mendirikan perkumpulan baru yaitu, ‘Pecut Samandiman Kota Kediri’. Wadah bagi pelaku seni pecut.
Kini Pecut Samandiman telah diakui oleh masyarakat kediri, dan didaftarkan ke Kemenkumham untuk Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Pecut Samandiman di Kota Kediri ini memiliki kekhasan, pada panjangnya yang mencapai 3,5 hingga 10 meter. Karena panjangnya inilah diperlukan teknik khusus untuk membunyikannya.
Sejarah
Sejarah berdirinya Paguyuban Pecut Samandiman Kota Kediri sendiri, kata Hanif, tidak lepas dari cerita rakyat tentang kisah tokoh Kerajaan Bantarangin Klono Sewandono.
Konon katanya, Klono Sewandono memiliki seorang patih bergelar Pujonggo Anom. Sang Patih ditugasi untuk melamar Dewi Songgo Langit, putri Kerajaan Kediri yang tak lain kakaknya sendiri.
Singkat cerita, raja Kediri meminta syarat sebuah tontonan yang tidak menginjak tanah dan tidak pernah ada di dunia. Dari situ lahirnya kesenian jaranan yang menggambarkan pasukan berkuda Prabu Klono Sewandono yang berperang dengan sejumlah raja yang juga ingin melamar Dewi Songgo Langit.
WW : Mohammad Hanif : Ketua Paguyuban Pecut Samandiman Kota Kediri.
Hanif,ingin tarian Pecut Samandiman Kota Kediri, bisa tampil pada acara-acara Nasional dan Internasional. Dia senang apabila suatu saat Pecut Samandiman Kota Kediri unjuk gigi di Istana Negara Jakarta dan disaksikan oleh banyak orang termasuk Presiden RI.*
Reporter ; Achmad Fitriyadi