TAS FM
News

Lapas Klas IIA Kediri Berikan WBP Program Asimilasi dan Dapat Uang Upah Premi

Lapas Klas IIA Kediri Berikan WBP Program Asimilasi dan Dapat Uang Upah Premi
Lapas Klas IIA Kediri Berikan WBP Program Asimilasi dan Dapat Uang Upah Premi

Tasfm.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kediri memberikan program proses sosial yang melibatkan penyesuaian sifat asli dengan lingkungan sekitar, sehingga terbentuk kebudayaan baru. Bekal untuk narapidana saat keluar bebas dari masa hukuman. Total ada 11 narapidana yang menjalani program tersebut.

Kalapas Klas IIA Kediri, Urip Dharma Yoga, menerangkan, ada 11 Warga Binaan Pemasyarakatan yang menjalani kegiatan kemandirian di Lapas Kediri yang lokasinya sekitar 3 kilometer dari lokasi Lapas tepatnya di lereng Gunung Klotok, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

“Setiap harinya ada 11 WBP yang memenuhi syarat baik syarat administratif maupun syarat substantif. Mereka kita ajak ke sini (lokasi kebun-red) dipekerjakan untuk membuat tempe, ternak ikan seperti lele dan nila, menanam sayur, beternak kambing, pertukangan kayu, mengelas serta tempat pemotongan ayam,”kata Kalapas Klas IIA Kediri.

Dilanjutkan oleh Urip, dari hasil produktifitas mereka, apabila nanti menghasilkan suatu materi, maka ada PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) setiap bulannya untuk negara dari hasil penjualan. Warga binaan-pun juga dapat upah premi.

Namun rata-rata warga binaan tidak menggunakan preminya. Mereka bilang nanti saja Pak, saya tabung dulu setelah saya pulang atau pada saat keluarganya datang ke sini dia bisa memberikan oleh-oleh kepada anak-anaknya.

“Walaupun dia hanya sebatas membelikan tas sekolah atau pulpen untuk sekolah atau buku, itu sangat berharga untuk anak dan dia sendiri merasa ada rasa tanggung jawab sebagai bapak,” terang pria asal Purwokerto itu, kepada sejumlah awak media yang diajak ke tempat asimilasi WBP, di SAE Lakuli Klotok, Senin (14/10) pagi.

Selanjutnya Urip menjelaskan, bahwa lokasi untuk asimilasi WBP selain cukup asri juga memiliki tempat ibadah khusus dan di sini warga binaan juga tetap memiliki hak untuk dikunjungi keluarganya.
Mantan Kalapas Wonogiri itu juga bercerita bahwa ketika dirinya menjadi Kalapas Wonogiri. “Pernah membuat tanah tandus menjadi lahan pertanian yang bisa menghasilkan uang,” jelasnya

Waktu itu, ia minta bantuan Kodim Wonogiri untuk menata lahan berbukit seluas sekitar satu hektar menjadi lahan pertanian.
Setelah lahan pertanian jadi, ada sebuah perusahaan bibit jagung yang membantu bibit dan pupuk.

“Pekerjanya tentu saja para WBP yang akan bebas sekalian diajari cara bercocok tanam untuk bekal ketika mereka kembali ke masyarakat.” Tandas Urip Dharma Yoga.

Asimilasi sendiri merupakan program bagi pengembalian yang tujuannya adalah mempersiapkan mereka kembali di masyarakat, dengan cara kompensasi dibaurkan kepada masyarakat dalam menjalani sebagian masa pidananya di luar Lembaga Pemasyarakatan. (*)

Reporter : Achmad Fitriyadi

Artikel Terkait

Hadiri Pisah Sambut Kepala Kantor Imigrasi Kediri, Pemkot Kediri Harap Kolaborasi dan Koordinasi Makin Erat

Satlantas Polres Kediri Antisipasi Kemacetan di Simpang 3 Pos Mengkreng

Lomba Burung Piala Mas Bup, Bupati Dhito: Tak Hanya Sekedar Penyaluran Hobi