Tasfm.com – Sebagai upaya Pemkot Kediri dalam mewujudkan pelaksanaan Smart City Kota Kediri, sejumlah OPD Pelaksana Smart City yang terdiri dari: Dinas Kominfo, BAPPEDA, Dinkop UMTK, Dinas Pendidikan, DLHKP, RSUD Gambiran, serta BPPKAD hari ini mengikuti Evaluasi Tahap I yang diselenggarakan Kementerian Kominfo selaku Tim Assesor Smart City secara daring, Senin (24/6). Dalam evaluasi yang berlangsung di Command Center Pemkot Kediri tersebut, Dinas Kominfo Kota Kediri selaku leading sector program Smart City Kota Kediri memaparkan progres tindaklanjut dari rekomendasi hasil evaluasi implementasi Smart City tahun 2023.
Adapun hasil evaluasi yang dilaporkan terdiri atas lima rekomendasi, di antaranya: mengedukasi dan mengajak seluruh stakeholder dalam kegiatan Smart City, melibatkan Perguruan Tinggi dan komunitas-komunitas dalam melaksanakan pengembangan Smart City, mereviu masterplan untuk menyesuaikan dengan kondisi eksisting, menjadikan Bahasa Inggris sebagai syarat perekrutan SDM yang bekerja dan terlibat dalam operasional bandara maupun pelayanan publik, serta melibatkan OPD dan mempertimbangkan kondisi lapangan dalam penyusunan masterplan.
Dikonfirmasi secara terpisah, Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri mengutarakan, terkait proses reviu masterplan Smart City, Kota Kediri direkomendasikan untuk melakukan reviu masterplan agar menyesuaikan dengan kondisi eksisting, oleh karena itu Pemkot Kediri bekerjasama dengan FILKOM Universitas Brawijaya Malang. Dirinya mengatakan saat ini progresnya masih dalam tahap proses penyusunan Laporan pendahuluan. “Sudah kami lakukan kerjasama dengan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yakni Universitas Brawijaya dan alhamdulillah progresnya sudah 75%,” ujarnya. Adapun terkait keikutsertaan stakeholder dan komunitas-komunitas, Apip menjelaskan saat ini Pemkot Kediri telah melibatkan komunitas-komunitas di Kota Kediri dalam kegiatan branding. “Kita ada smart branding dan kita ingin membuat branding Kota Kediri melalui sentuhan komunitas. Komunitas-komunitas tersebut berasal dari setiap kelurahan di Kota Kediri kita kumpulkan dan kita ajak dalam ajang lomba desain yang tema desainnya memunculkan potensi-potensi di kelurahan masing-masing,” jelasnya.
Selain itu, terkait infrastruktur pendukung pembangunan Smart City, Apip menjelaskan Kota Kediri telah memiliki sejumlah keunggulan terkait sarana dan prasarana, di antaranya: tingkat kemudahan berusaha di Kota Kediri berada pada kategori baik; infrastruktur kesehatan yang memadai yakni didukung dengan keberadaan dua RSUD dan sembilan Puskesmas; 84,84 persen jalan di Kota Kediri dalam keadaan baik; tidak ada area blind spot jaringan di Kota Kediri; terdapat sembilan unit pasar; terdapat empat belas taman yang dijadikan Ruang Terbuka Hijau; tersedianya bank sampah di setiap kelurahan; serta ketersediaan berbagai bantuan yang diperuntukkan bagi warga Kota Kediri.
“Program unggulan Smart City Kota Kediri sendiri memiliki enam pilar yang terdiri dari: Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment,” ucapnya. Secara keseluruhan, Apip menyebut sejauh ini progres implementasi Smart City Kota Kediri berjalan dengan lancar dan belum mengalami kendala yang signifikan. Lebih lanjut, Ia menyebut Pemkot Kediri akan terus berupaya untuk menjalankan program-program Smart City dengan baik, sehingga masyarakat Kota Kediri dapat merasakan manfaatnya. “Semoga apa yang selama ini kita upayakan yakni mewujudkan Smart City di Kota Kediri semuanya berjalan dengan baik, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat kita tingkatkan,” pungkasnya.