
Tasfm.com – Terancam tidak bisa melanjutkan sekolah, penjual pentol inisial NS ayah FBK (13) salah satu siswa klas 8 di sekolahan swasta di Kota Kediri kesulitan membayar SPP. Lewat lapor Mbak Wali 112 melaporkan kondisinya yang kesulitan membayar SPP.
“Jualan pentol saya sepi, anak saya terancam tidak bisa lanjutkan sekolahnya, saya pun panik lalu saya hubungi pelayanan 112, untuk berkeluh kesah,” ungkap NS. Senin 6 Oktober 2025.
Pemkot Kediri, selanjutnya dengan cepat merespon pelaporan tersebut, Walikota Kediri, Vinanda Prameswati, beserta jajaran mengunjungi kediaman NS, di Kauman gang 1 RT 05/2 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri memberikan bantuan langsung berupa sembako dan menjamin FBK hingga lulus.
Dengan adanya respon cepat dari pihak Pemkot, NS, lebih jauh berharap, bantuan tersebut menjadi penyemangat bagi anaknya untuk terus berprestasi. “Saya doakan Mbak Wali, Pak Mandung, dan seluruh jajaran selalu diberi kesehatan dan rezeki terbaik. Kami senang sekali karena selama ini belum pernah dapat bantuan, tapi sekarang kami benar-benar diperhatikan,” tandasnya.
Kunjungan yang menindak lanjuti laporan melalui kanal 122, Pemkot Kediri lakukan assesment dan memastikan supaya FBK bisa terus melanjutkan sekolahnya.
“Pemkot Kediri bekerjasama dengan Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional (UPZ BAZNAS), akan membiayai anak yang kesulitan sekolah,” jelas Mbak Wali.
Pembiayaan sektor pendidikan di Kota Kediri, tidak hanya dipenuhi oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan Dana dari Pusat. Mbak Wali menegaskan, Pemerintah Kota Kediri berkomitmen penuh dalam meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menjamin seluruh warga memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah.
“Pemkot Kediri terus berupaya agar semua anak di Kota Kediri mendapatkan akses pendidikan yang merata, karena semuanya berhak mendapatkan pendidikan, sudah ribuan pelajar yang dibiayai kebutuhan pendidikannya lewat UPZ BAZNAS,” tegas Walikota Kediri. Rabu (8/10/2025).
Mengatasi masalah putus sekolah bukan dari Pemerintah Daerah saja. Lalu tanggung jawab siapa! Masalah putus sekolah juga bukanlah tanggung jawab sekolah saja, namun merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Kemitraan masyarakat dan komunitas dapat memberikan layanan seperti mengawal, memperhatikan dan membantu keluarga dan siswa yang berpotensi putus sekolah. (*)
Reporter : Achmad Fitriyadi